PENDAHULUAN
Salah satu keunggulan Islam dibanding dengan agama lain di dunia, adalah sifat dan karakternya yang Rahmatan Lil Alamin.Islam adalah agama yang universal dan global,dia adalah agama dan syari'at untuk seluruh mansia,dia adalah agama dan syari'at untuk seluruh alam dan dia adalah agama dan syari'at untuk seluruh jin dan malaikat.
Makna Rahmatan Lil ALamin selain bahwa islam bersifat universal,global dan menyeluruh untuk semua manusia di dunia,makna Rahmatan Lil Alamin juga menetapkan bahwa Islam adalah agama dan syari'at yang penuh kasih sayang,cinta,persaudaraan,dan perdamaian.
Islam tidak pernah mengajarkan permusuhan dan kebencian,Islam tidak memiliki ajaran dan syari'at destruktif dan kejahatan,bahkan sebaliknya semua ajaran dan syari'at Islam bertujuan untuk melahirkan dan mewujudkan maslahat abadi bagi manusia.Oleh karenanya para Ulama telah menetapkan bahwa syari'at islam memiliki masqahid ( tujuan ) yang abadi seperti memelihara akal manusia,keturunan,harta,agama,dan harga drinya.Dari sinilah islam disebut agama yang Rahmatan Lil Alamin.
Hampir semua surat dan ayat dalam Al-qur'an,bicara tentang manusia,asal dan karakternya bahkan kemana akan berakhir kehidupannya.Tidak ada kitab suci dan buku Ilmiah di dunia yang paling tinggi,lengkap dan komprehensif membahas tentang manusia selain Al-qur'an.Oleh karena itu Islam adalah agama yang paling mengerti tentang manusia dan paling tinggi penghargaannya kepada manusia dan kemanusiaan baik kehidupan idiology,politik,social,budaya,ekonomi dan sebagainya.
PEMBAHASAN
Hakikat Islam Rahmatan Lil Alamin
Kalimat ini terdiri dari dua kata, yaitu Rahmatan dan Lil Alamin, Rahmat yang artinya kasih sayang yang diberikan kepada yang di sayangi. Dan Lil Alamin yang merupakan jamak dari kata Alam yang artinya alam-alam ( Alam semesta se isinya ). Beberapa Ulama' telah menafsirkan arti dari Rahmatan Lil Alamin, salah satunya adalah Sayid Qutb di dalam Surat Al-Anbiya : 107, mengatakan bahwa makna Rahmatan Lil Alamin adalah petunjuk bagi semua manusia, mengajak semua manusia kepada petunjuk, tapi kepada mereka yang siap dan mau menerima petunjuk itu, walaupun kasih sayang diberikan oleh Allah SWT kepada orang beriman dan yang tidak beriman.
Meski di dunia banyak dengan perbedaan-perbedaan ras, budaya, suku, bangsa, dan negara, Islam Rahmatan Lil Alamin mengajarkan dan menyebarkan kedamaian dan kasih sayang, kelembutan dan penghormatan kepada seluruh manusia, memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka di seluruh dunia.
Berikut Prinsip-prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin
1.Berperikemanusiaan (al-insaniyah)
Insaniyah adalah Bahwa di setiap perintah dan larangan dalam syariah Islam pasti sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan manusia nya, Allah tidak akan memberi ujian melebihi batas kemampuan manusia nya.
2.Mendunia (al-alamiyah)
al-alamiyah adalah bahwa syariah bersifat mendunia, artinya tidak mengenal perbedaan meskipun ada berbagai negara, Agama, suku, ras, budaya, bangsa, dan sebagainya.
3.Komperehensif (as-syumul)
Komperehensif adalah kesuluruhan dalam ajaran syariah Islam, artinya adalah Islam mengajarkan pada seluruh aspek kehidupan, yaitu Dunia dan Akhirat. Karena syariah Islam berasal dan bersumber dari Allah SWT.
4.Realistis (al-waqi'iyah)
Al-waqi'iyah bermakna bahwa Islam adalah syariah yang mengerti dan memelihara keadaan fitrah dan kodrat manusia sebagai makhluk yang lemah dan terbatas, sehingga Allah memberikan perintah dan larangan itu sesuai dengan kemampuan makhluk nya, karena itu lah ajaran Islam dalam ibadah telah melahirkan hukum-hukum keringanan (rukhshah), dan pemakluman (al-l'fa) kepada manusia ketika tidak mampu melaksanakannya dalam kondisi-kondisi tertentu.
Menurut Ibnu Manzur makna as-samhah dan at-taisir hampir sama yaitu kemudahan. Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat menghindari kesulitan umat manusia dalam memahami dan mengimplementasikannya, sehingga tidak ada ranah syariah Islam yang sulit kecuali dimudahkan oleh Allah SWT. Allah SWT selalu menyertakan kemudahan kepada hamba-Nya ketika mereka menghadapi kesulitan dalam melaksanakan perintah-Nya dan dalam menghadapi kehidupan mereka sehari.
Demikian pula sifat toleran adalah karakter utama Islam. Nabi dan para Sahabat memahami dan mengamalkan syariah Islam dalam posisi toleran dan menerima perbedaan. Beberapa ahli sejarah seperti Ibnu Katsir, As-Suyuthi dan lainnya menulis dalam sejarah mereka tentang perbedaan pandangan antara sahabat bahkan antara Nabi SAW dan sahabat.
6. Antara Konstanitas dan Fleksibilitas (as-tsawabit dan al-mutaghayirat)
As-tsawabit adalah ajaran-ajaran pokok akhlak serta hal-hal yang telah diperintahkan dan diharamkan oleh Allah secara pasti, dan tidak menerima ijtihad dan pembaruan.
Mutaghayirat adalah semua hal yang terkait dengan sarana dan prasarana, metode dan strategi, media dan alat, cara dan teknik selain pokok agama (ushul ad-n), semuanya adalah mutaghayirat yang dapat meyesuaikan tempat dan waktu, fleksibel sesuai dengan kondisi manusia dan lingkungannya.
Implementasi Islam rahmatan lilalamin dalam kehidupan Social Budaya
1. Implementasi rahmatan lil alamin dalam Kehidupan Sosial
Berikut prinsip-prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin dalam kehidupan sosial
a.Interaksi sosial antar manusia yang berbeda Agama, Ras, Budaya, dan Bangsa, maka harus dibangun berdasarkan prinsip saling mengenal dan toleransi antar sesama
b.Kehidupan sosial harus dibangun berdasarkan prinsip saling tolong menolong dalam hal kebaikan (positif) bukan tolong menolong dalam hal kejahatan (negatif)
c.Interaksi social harus dibangun dalam bingkai kasih sayang dan lemah lembut, agar manusia saling menghormati, menyayangi dan bersatu.
d.Keputusan yang bersifat social kemasyarakat dan bernegara harus
berdasarkan syura, sehingga melahirkan keputusan yang baik, berkualitas dan lebih sempurna (QS. Ali Imran: )
e.Untuk menjaga kehidupan masyarakat yang tentram dan aman dari isu hoax dan adu domba, diperlukan untuk mengecek atau klarifikasi setiap informasi yang masuk dan menyebar di kalangan masyarakat, maka harus dibangunsikap tabayyun (tidak tergesa-gesa).
2. Implementasi Nilai Rahmatan Lil alamin dalam kehidupan budaya
Bila dilihat dari dimensi budaya di atas, maka islam rahmatan lil alamin telah terwujud dalam dimensi pengetahuan, bahasa, ideology, akhlak, Hukum, seni dan sebagainya.
a. Rahmatan lil alamin dalam Ilmu Pengetahuan
Allah berfirman: “Allah mengangkat derajat orang beriman diantara kalian dan orang berilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Allah SWT telah menetapkan bahwa orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang paling berilmu. Di sini yang dimaksud takut dalam Islam adalah Sifat dan Akhlak paling tinggi seorang hamba kepada Allah SWT.
b. Rahmatan lil alamin dalam Bahasa
Islam memiliki bahasa agama yang lembut kosa katanya paling banyak dan palingsopan dan indah di dunia, yaitu bahasa arab.
Al-Qur’an selain menggunakan bahara Arab yang indah dan lembut penuh kasih sayang, juga memberikan prinsip kepada umatnya agar memakai bahasa dan kata-kata yang tepat, jelas lembut kepada orang lain sebagai nilai rahmatan lil alamin dalam bahasa.
agama Islam melarang ucapan-ucapan dan kata-kata kotor (negatif), apalagi sampai menimbulkan permusuhan. Nabi saw bersabda: “Muslim
itu adalah ketika orang lain selamat dari lidah dan lisannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Rahmatan Lil alamin dalam Akhlak
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk berakhlak mulia, dengan menggunakan teladan Nabi SAW. Bahkan Nabi saw menjelaskan bahwa manusia yang paling sempurna imannya dalah yang paling berakhlak baik, “Iman mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud)
d. Rahmatan Lil alamin dalam adat istiadat
Menurut Abdul Wahab Khallaf, adat adalah kebiasaan manusia yang terus dilakukan berupa ucapan, perbuatan atau yang ditinggalkan.
KESIMPULAN
Islam rahmatan lilalamin adalah ajaran Allah SWT yang paling mengetahui seluk beluk manusia, karenanya dia menjadi ajaran dan ideology yang menyelamtkan manusia, mengajarkan saling meghormati dan saling toleransi.
REFERENSI
ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN.pdf
Wassalamualaikum wr.wb
0 Komentar